Project Interview-Dwi Christianto(News Producer at Metro TV (Now))

•June 22, 2011 • Leave a Comment

Q . Bagaimana  pemahaman arti ide menurut bapak ?

A. ide menurut saya, ide  dinyatakan menjadi suatu perbuatan adalah karya cipta. Untuk mengubah ide menjadi karya cipta dilakukan serangkaian proses berpikir yang logis dan seringkali realisasinya memerlukan usaha yang terus menerus sehingga antara ide awal yang muncul di pikiran dan karya cipta satu sama lain saling bersesuaian sebagai kenyataan.

 Q. bagaimana pemahaman arti konsep menurut bapak?

A. konsep menerut saya,  abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk pada     kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan

 Q.bagaimana cara atau strategi bapak untuk mewujudkan ide dan konsep di dalam setiap karya-karya bapak?

A. ide eksekusi dan strategi untuk mewujudkan konsep-konsep yang ditetapkan di awal. “Banyak orang yang bisa menelurkan ide yang baik, tapi tidak banyak yang bisa mewujudkan ide tersebut menjadi kenyataan,Yang tak kalah penting, adalah keuletan untuk mengusung ide yang sudah ditetapkan. Jangan putus asa walaupun sudah ditolak sana-sini.

Q.bagaimana pendapat bapak tentang dunia ide dalam industry kreatif ( dunia penciptaan) di indonesia

A.Menurut saya dunia ide  di Indonesia sangat kreatif sekali..dimana suatu hak cipta bisa di tiru oleh atau di bajak

Q. Berkaitan dengan profesi Anda sebagai produser news, bagaimana tanggapan Anda terhadap banyaknya produser news baru?

A. Tanggapan Saya adalah sangat baik karena dengan bermunculannya produser news baru dapat menunjukkan perkembangan, kemajuan serta eksistensi dunia broadcasting yang sebelumnya mungkin masih banyak yang belum tahu apa itu broadcasting

 Q.menurut anda tanggung jawab produser news itu bagaimana?

 A.menurut saya tanggung jawab produser itu sangat berat sekali karena tugas produser news itu membuat perencanaan, mengkornidinir dan mensupervisi proses produksi berita yang sudah ditentukan oleh eksekutif produser

 Q. Kapan pertama kali Anda mulai tertarik dan bekerja di dunia berita?

 A. Saya pertama kali terjun di dunia penyiaran tahun 2003 . pertama berkerja di dunia berita saya berkerja di TV 7 di TV 7 saya menjabat reporter dan oktober  2005 masih di tv 7 tapi saya dari repoter ke associate news at TV 7.Dan 2007 saya panda ke stasiun metro TV,di metro tv saya menjabat  produser berita

 Q. Menurut dari sudut pandang Anda, seorang Produser berita yang baik dan berkualitas itu seperti apa?

 A. Seorang jurnalis yang berpegang tuguh pada kode etik jurnalis, menyampaikan pemberitaan secara berimbang, tidak boleh prejudis, harus menampilkan pemberitaan sesuai dengan fakta serta mampu melihat sebuah kasus dari sudut pandang yang berbeda dan tidak hanya dari satu sisi.

Q. Menurut Anda masyarkat yang membutuhkan informasi atau justru informasi yang dapat memunculkan opini masyarakat?

A. Sebenarnya dua – duanya benar karena saat ini begitu banyak berita yang dapat diakses dari mana saja dan opini juga terbentuk tetapi dari semuanya yang terpenting adalah kita membutuhkan masyarakat yang cerdas untuk menerima informasi yang sangat banyak seperti saat ini karena baik atau buruknya efek pemberitaan tersebut tergantung dari orang yang menerima berita tersebut.

 Q. Sebagai seorang Produser news apa harapan Anda untuk generasi – generasi jurnalis kedepannya?

A. Saya berharap jauh lebih baik dari sekarang tetapi yang harus kalian tahu bahwa seorang jurnalis bukan “seleb” karena terkadang kesalahpahaman ini muncul, ketika melihat seorang jurnalis ada di TV maka dianggap “seleb” padahal TV hanya menjadi media penyampain berita, kemudian Saya juga berharap agar generasi selanjutnya lebih berani dalam menyampaikan penberitaan karena bagi seorang jurnalis kualitas berita lebih penting jika dibandingkan dengan penampilan meskipun penampilan harus diperhatikan tetapi tidak utama.

Q. Terkait dengan pekerjaan Anda sebagai produser news, apa harapan Anda untuk Indonesia kedepannya?

A.Saya sangat berharap banyak apalagi sekarang adalah zaman maju jadi Saya sangat optimis kalau Indonesia sangat bisa berubah kearah yang lebih baik dimasa depan dengan suatu beita atau informasi.

 Q. Siapa orang – orang yang mendukung Anda dalam mengembangkan karir dibidang jurnalis

A. Keluarga besar Saya dan terutama istri dan anak Saya karena pekerjaan seorang jurnalis itu harus selalu siap ditempatkan dimana saja pada saat ada peliputan

Kesimpulan

            Dari apa yang saya dapat dari interview dengan News Producer at Metro TV Dwi Christianto.

            Bahwa dalam dunia ide dan kreatif,saya sebagai mahasiswa ilmu komunikasi ( broadcasting) bahwa setiap apa yang di lakukan dapat menjadikan sebuah ide dan karya.dan di jadikan pertemanan sebuah guru yang dapat mengajarkan kita dalam sesuatu yang baik kedepan dalam perjalanan hidup maupun karir. Dan yang membuat kita lemah dan mudah menyerah pada suatu keadaan yang mengharuskan kita untuk tetap membuat sesuatu yang dapat menyenangkan orang banyak. Dimana  keseimbangan hidup sangat diperlukan, dimana setiap manusia memiliki idealism dalam pemikirannya tetapi idealism saja tidak cukup. Dengan  selalu memiliki semangat hidup mengingat keluarga, mengingat tuhan dan tidak mudah menyerah kita dapat menjalankan impian kita menuju realisasinya kedalam bentuk nyata. Dan dijadikan  pengalaman sebagai guru yang membuat kita dapat mengantisipasi keadaan apapun. Dengan begitu kita bisa membuat orang disekeliling kita terhibur dan mengapresiasikan apa yang kita lakukan. Berprasangka baiklah, maka semesta akan mendukungmu. Dengan begitu kesuksesan akan menghampiri dengan sendirinya.

 

ANALISIS SHORT MOVIE-MASIH BELAJAR DEMOKRASI

•March 10, 2011 • Leave a Comment

penulisan naskah non berita dengan pengajar yang sangat kompeten yaitu  SITI NURASYIYAH. M.Si (BU AIZ), BU AIZ menugaskan para mahasiswanya untuk menganalisavideo creative , maka saya memilih film pendek mix sebagai bahan analisis saya, dan menggabungkan beberapa teori analisis.

Terimakasih sebelumnya kepada Dosen SITI NURASYIYAH. M.Si (BU AIS) yang telah membimbing saya dari segala tugas dan kinerja yang telah di berikan, dari sinilah saya bisa mengenal lebih jauh mengenai teknik-teknik yang pernah di ajarkan. oleh karena itu Blog ini saya buat untuk memenuhi syarat kelulusan dari mata kuliah Naskah Non Berita yang di ajarkannya.

Dari tugas ini saya menganalisis tentang Short Movie (Film Pendek MIX) dalam Negeri mau pun luar negri  yang menjadi bahan tugas analisi saya.

SINOPSIS : film pendek ini merupakan potret sosial dari demokrasi dari mata negara dunia yang ke tiga.Melalui komedi satir,film ini menampilkan cara yang elegan untuk memotret kehidupan berdemokrasi di indonesia,dimana kesenjangan sosial dan kemiskinan masih menghiasi kehidupan kita.

ARTISTIK : menonton film ini membawa kita kesuatu kebebasan di negara ini,dimana kebebasan itu adalah hak kita beragument,dan kebebasan tidak bisa dibeli oleh apa pun,karena kebebasan adalah hak kita untuk bersuara atau berargument.

KONSEP : konsep dari film sangat sederhana sekali kena sekali,dan konsep film ini juga menyidir kesenjangan demokrasi di indonesi seperti kesenjangan sosial dan kemiskinan

Sudut pengambilan gambar (camera angle)

  • Eye Level
  • frog level

Gerakan Kamera

  • follow
  • fading
  • crane shot

Komposisi gambar

  • Medium close-up
  • Mid shoot close-up
  • extreem close-up

Audio

  • back sound : skppiry song
  • Diegetic sound

Editing

  • Kualitas video rendering yang cukup bagus, namun melewati beberapa tahap convert membuat kualitas gambar menjadi menurun .

Color correction (pewarnaan gambar dalam editing) di sesuaikan dengan kehidupan nyata dan terlihat sangat natural

SHORT MOVIE-TICK TOCK

SINOPSIS : Ide cerita ini adalah seorang cwo yang bernama emit yang punya masalah dengan pasangannya,kemudian tanpa sengaja cie emit minum obat penenang.Kemudian sahabatnya memberitahukan bahwa piil itu adalah morphine dan sangat berbahaya.Emit merasakan ketakutan dia merasa bahwa dia akan meninggal.Paniknya emit ia berlari keluar,sambil berlari emit telphone ibu dan ayahnya,meminta maaf karena dia belum menjadi anak yang berbakti kepada orang tuanya.Dan emit menemukan kekasihnya,ia pun meberikan sebuah kado kepada kekasihnya.

KONSEP : Konsep film pendek TICK-TOCK berdurasi 4:50 menit,konsepnya sangat menarik dan sederhana sekali,walau bahasa visualnya susah di mengerti.

ARTISTIK : Dari segi artistiknya film ini sangat bagus dari segi susunan unsur,seperti warna,bayangan,gambar,dialog,pencahayaan dan perpindahan berdialog.

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The Sintagma (dua sekuens bergantian)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)

Gerakan Kamera

  • follow to objek
  • fading
  • walk in
  • walk away

Komposisi Gambar

  • close-up
  • medium close-up
  • mid shot
  • etxtrem long shot

Audio :

  • Diegetic sound : berasal dari sumber saat adengan berlangsung
  • Off screen diegetic : suara dari lokasi adegan namun tidak tampak

Editing :

  • Kualitas gambar high definition (HD) memberikan kesan film ini adalah film pendek  mahal kaliber internasional
  • Color correction (pewarnaan gambar dalam editing) di sesuaikan dengan kehidupan nyata dan terlihat sangat natural
  • Pemakaian latar layar  dengan format widescreen

SHORT MOVIE-Di PERSIMPANGAN

SINOPSIS : ide cerita dari film di persimpangan adalah suatu ide yang menceritakan suatu kejujuran dan kepercayaan.dimana seorang mahasiswa yang ingin mencalonkan ketua presma.sebelum menjadi ketua presma orang ini memperlihatkan sikap yang tidak jujur lewat sebuah rokok.

KONSEP :  Konsep ini sangat sederhana sekali,namun mampu menyampaikan sebuah pesan yang sangat baik,pesan tersebut menjadikan kpribadian diri kita dimana kepercayaan dan kejujuran itu sangat penting sekali

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The Sintagma (dua sekuens bergantian)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)

Gerakan Kamera

  • Follow to objek
  • crane shot

Komposisi gambar

  • medium shot
  • medium close-up
  • knee shoot
  • extrem long shot

Audio

  • Diegetic sound : berasal dari sumber saat adengan berlangsung
  • Off screen diegetic : suara dari lokasi adegan namun tidak tampak

Editing

  • Kualitas video rendering yang tidak bagus dan melewati beberapa tahap convert membuat kualitas gambar menjadi menurun
  • Color correction (pewarnaan gambar dalam editing) di sesuaikan dengan adegan dan membuat pesan gambar lebih mudah di mengerti.
  • Pemakaian latar layar  dengan format widescreen membuat film ini terlihat eperti film – film layar lebar

SHORT MOVIE-NOTE

SINOPSIS : ide cerita ini adalah tentang sebuah catatan yang dibutuhkan kita untuk selalu mengingatkan,dalam cara lain dari tindakan kita.Film pendek note adalah jenis teknologi yang paling sederhana untuk mengingatkan suatu kehidupan sehari-hari.

KONSEP : Film note konsepnya sangat sederhana sekali,tapi mampu menyampaikan pesan yang sangat baik dan berguna

ARTISTIK : Banyak segi artistik yang saya sukai dari film.pencahyaannya cukup bagus dan setting sperti pengambilan gambar adegan awal cerita dan akhir cerita,selalu ada ada catatan yang mengingatkan.

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The Sintagma (dua sekuens bergantian)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)

Pergerakan kamera

  • follow to objek
  • Crane shot

Komposisi Gambar

  • medium shot
  • close-up
  • extreem long shot

AUDIO

  • Tidak menggunakan naration tetapi menggunakan back sound: courting blues dan meet magture

EDITING

  • Kualitas video rendering yang tidak bagus dan melewati beberapa tahap convert membuat kualitas gambar menjadi menurun
  • Color correction (pewarnaan gambar dalam editing) di sesuaikan dengan adegan dan membuat pesan gambar lebih mudah di mengerti.
  • Pemakaian latar layar  dengan format widescreen membuat film ini terlihat eperti film – film layar lebar
  • credit title pada akhir cerita dengan background 5000 kematian perokok disekitar anda yakin ingin merokok

SHORT MOVIE-SURAT UNTUK IBU

SINOPSIS : sebuah film pendek yang menceritakan kisah seorang mahasiswa yang berkuliah di jakarta,dan mencoba memperjuangkan hidupnya demi sebuah cita-cita

KONSEP : Konsep dari film ini kisah seorang perantau yang menceritakan hidupnya sehari-harinya melalui dengan sebuah surat

ARTISTIK : artistik dari film ini kurang sesuai dengan keadaan sekitar.dari segi lightingnya kurang dan dari segi adegannya pun kurang jelas.

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The Sintagma (dua sekuens bergantian)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)

Komposisi Gambar

  • Medium shot
  • long shot
  • extrem close-up

Pergerakan kamera

  • follow to objek
  • panning
  • walk in
  • walk away

AUDIO :

  • Voice over : dari narator, tidak menggerakkan bibir
  • Filter slight : adegan percakapan telpon
  • Narration : Off screen narrator à  (tidak terlihat)
  • Non diegetic sound : tidak berasal dari sumber saat adengan berlangsung
  • Back sound : instrument  kitaro silk road

EDITING :

  • Kualitas video rendering yang tidak bagus dan melewati beberapa tahap convert membuat kualitas gambar menjadi menurun
  • Color correction (pewarnaan gambar dalam editing) di sesuaikan dengan adegan dan membuat pesan gambar lebih mudah di mengerti.
  • Pemakaian latar layar  dengan format widescreen

SHORT MOVIE-NEW BOY

SINOPSIS :

Joseph seorang siswa baru yang masuk pada salah satu sekolah di Amerika.  Joseph adalah anak keturunan kulit hitam. Dia memiliki ayah seorang guru.  Dahulu ia bersekolah di sekolah tempat ayahnya mengajar. Namun ayahnya ditangkap dan dibunuh oleh tiga orang tentara yang tiba – tiba masuk pada saat joseph dan ayahnya sedang membereskan ruang kelas seusai jam pelajaran.

Karena tidak lagi memiliki seorang ayah, joseph pindah sekolah ke sekolah yang baru. Pada hari pertamanya bersekolah, joseph disambut dengan tindakan yang kurang menyenangkan dari teman – temannya. Hal ini dikarenakan oleh perbedaan warna kulit antara joseph dan teman – teman kelasnya. Mayoritas teman dikelasnya adalah anak dengan warna kulit putih, sedangkan joseph berkulit hitam.

Pemilihan latar dan setting : Didasari masyarakat amerika yang dominan mayoritas kulit putih, maka pemilihan ide dan pesan yang di sampaikan pun berupa himbauan untuk menghargai kulit hitam.perbedaan kulit tidak selamaya sesuatu yang buruk.

KONSEP :  Film ini dibuat secara matang,sehingga detail dari setiap adegan untuk menyampaikan sesuatu kepada penonton untuk berfikir sebuah perbedaan kulit,rhas,agama dan lain-lain,tidak menjadi halangan untuk mencari ilmu dan berintraksi.

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The Sintagma (dua sekuens bergantian)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)

Komposisi Gambar

  • Medium shot
  • long shot
  • extrem close-up

Pergerakan kamera

  • follow to objek
  • panning

Audio

  • Diegetic sound : berasal dari sumber saat adengan berlangsung
  • Off screen diegetic : suara dari lokasi adegan namun tidak tampak

Editing :

  • Kualitas gambar high definition (HD)
  • Color correction (pewarnaan gambar dalam editing) di sesuaikan dengan kehidupan nyata dan terlihat sangat natural
  • Pemakaian latar layar  dengan format widescreen

SHORT MOVIE – SIGN LANGUAGE

SINOPSIS :

Ben adalah seorang teknisi informasi yang bekerja sebagai penjaga papan informasi di oxford street. Dia menjalani profesi tersebut selama 15 tahun namu belum di promosikan hingga saat hari terakhir dia bekerja. Di Oxford street tidak hanya ben yang bekerja sebagai penjaga papan informasi, ada Harry, Alex, Chris and Steve, serta Anya seorang gadis penyebar brosur yang berasal dari Negara lain yang Ben kagumi dan sukai namun Ben tidak berani berbicara kepadanya.

Ketika shift kerja Ben usai dan dia ingin berpamitan, dy berfikir bahwa temannya sedang sibuk dan dia tidak bisa berpamitan kepada temannya tersebut. Namun tidak lama kemudian temannya memanggil Ben dengan sebuah siulan. Ketika Ben menoleh temannya menyampaikan pesan lewat papan yang dipegang mereka yaitu “ Bye bye Ben, We’ll Miss You, But before you go, Just talk to her “. Pesan tersebut berisikan sebelum ben pergi dia harus berbicara terlebih dahulu kepada Anya.

KONSEP : konsep dari film ini memang benar  – benar sangat di perhitungkan walau tidak ada penjelasan awal kenapa pria tersebut bisa berada di pinggir kota sambil membawa papan informasi di oxford street.tapi pengambilan gambar nya cukup bagus

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The Sintagma (dua sekuens bergantian)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)

Pergerakan kamera

  • follow to objek
  • panning
  • Zoom (in/out)
  • Over Shoulder

Komposisi gambar

  • Medium close-up
  • medium shot
  • extrem close-up
  • loong shot

Audio :

  • Diegetic sound : berasal dari sumber saat adengan berlangsung
  • Off screen diegetic : suara dari lokasi adegan namun tidak tampak
  • back sound lagu lampwigg

Editing :

  • Color correction (pewarnaan gambar dalam editing) di sesuaikan dengan kehidupan nyata dan terlihat sangat natural
  • Pemakaian latar layar  dengan format widescreen
  • background akhir terdapat credit title dengan background  menggunakan pesawat seolah-olah asap dari sebut mengeluarkan tulisan ” GOLF SALE ” dan THE END

SHORT MOVIE – LITTLE MAN THE WAY GIRL

SINOPSIS :

Disebuah sekolah ada seorang murid yang bernama Mathias. Dia ditugaskan untuk membuat sebuah karangan bebas oleh gurunya, yang intinya dari karangan tersebut terdapat sebuah makna yang bisa dipelajari. Mathias mengambil judul “The Way Girls Are” yang artinya semua tentang wanita.

Isi dari karangan tersebut diambil dari kejadian yang dialaminya sendiri dengan berbagai wanita yang di temuinya, baik itu teman sebayanya atau pun orang lain yang sengaja dia temui.

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The Sintagma (dua sekuens bergantian)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)

Pergerakan kamera

  • follow to objek
  • panning
  • Zoom (in/out)
  • Over Shoulder

Komposisi gambar

  • Medium close-up
  • medium shot
  • extrem close-up
  • loong shot
  • extrem long shot

Audio :

  • Diegetic sound : berasal dari sumber saat adengan berlangsung
  • Off screen diegetic : suara dari lokasi adegan namun tidak tampak

Editing

  • Color correction (pewarnaan gambar dalam editing) di sesuaikan dengan kehidupan nyata dan terlihat sangat natural
  • Pemakaian latar layar  dengan format widescreen
  • Di pertengahan sin atau adegan dimana mathias terbang seprti burung yang terbang melilingi langit

SHORT MOVIE – LOVE STORY

SINOPSIS :

Film ini bercerita tentang imaginasi yang dikeluarkan oleh sebuah sepatu yang ada disebuah toko. Setiap pagi ada seorang wanita bernama tessa yang selalu melewati toko tempat sepatu itu berada. Sepatu itu ingin dimiliki olah tessa. Ia menanti – nanti tessa datag untuk membelinya dan membawanya beramanya.

Pada suatu hari tessa datang untuk membeli sepatu tersebut. Namun harus ditunda dulu karena dia ada keperluan mendadak. Sepatu itu menanti tessa untuk datang kembali dan membawanya. Namun setelah beberapa lama yang ditunggu – tunggu akhirnya muncullah tessa. Sepatu tersebut mengira bahwa tessa akan mampir ke toko untuk membelinya. Namun dari kejauhan sepatu tersebut melihat tessa dengan sepatu barunya. Sepatu tersebut merasa sedih dan terluka karena tessa jadi mengabaikannya.

konsep :  konsep video ini juga cukup menarik dan tidak terlalu monoton, namun banyak scene yang di ambil secara biasa membuat konsep ini jadi terlihat biasa, di tambah lagi diawal sampai di pertengahan film ini selalu di iringi dengan dubing dan narasinya tidak terlalu banyak,dengan narasi yang kurang mempunyai sound of character.

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The Sintagma (dua sekuens bergantian)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)

Pergerakan kamera

  • follow to objek
  • panning
  • Zoom (in/out)
  • Over Shoulder

Komposisi gambar

  • Medium close-up
  • medium shot
  • extrem close-up
  • loong shot
  • extrem long shot

Audio :

  • Diegetic sound : berasal dari sumber saat adengan berlangsung
  • Off screen diegetic : suara dari lokasi adegan namun tidak tampak

Editing

  • Color correction (pewarnaan gambar dalam editing) di sesuaikan dengan kehidupan nyata dan terlihat sangat natural
  • Pemakaian latar layar  dengan format widescreen

SHORT MOVIE – MERAH PUTIH VS FACEBOOK

SINOPSIS : Kisah tentang Nasionalisme yang mulai luntur terkalahkan dengan Facebook, Ichal, anggota pengibar bendera yang selalu ingin mendapatkan gadis pujaannya, dengan facebook , ichal menyatakan cinta kepada gadis pujaannya.

Konsep : Dalam konteks kehidupan kita sehari-hari, seringkali kita melihat orang-orang yang lebih menitikberatkan teknologi komunikasi dibandingkan dengan kebutuhan sosialisasinya. Dan sesuai gambaran dalam “MERAH PUTIH VS FACEBOOK”, kaidah-kaidah kemanusiaan itu perlahan-lahan hilang akibat ketergantungan dengan teknologi.

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The Sintagma (dua sekuens bergantian)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)

Pergerakan kamera

  • follow to objek
  • panning
  • Zoom (in/out)

Komposisi gambar

  • Medium close-up
  • medium shot
  • extrem close-up
  • loong shot
  • extrem long shot

Audio :

  • Diegetic sound : berasal dari sumber saat adengan berlangsung
  • Off screen diegetic : suara dari lokasi adegan namun tidak tampak

EDITING :

  • Kualitas video rendering yang tidak bagus dan melewati beberapa tahap convert membuat kualitas gambar menjadi menurun
  • Color correction (pewarnaan gambar dalam editing) di sesuaikan dengan adegan dan membuat pesan gambar lebih mudah di mengerti.
  • Pemakaian latar layar  dengan format widescreen

SINOPSIS : dalam film ini berdurasi 04.00 menit yang diproduksi oleh peter wedel gaya hidup intensif CO2 dari penghuni perkotaan diletakan di kontras dengan orang-orang di negara berkembangan yang paling terkena dampak perubahan iklim.

KONSEP : film pendek baru-baru ini dinominasikan untuk video viral awards dan telah di prensentasikan pada konfrensi tahunan dewan jerman untuk pembangunan berkelanjutan di berlin.

AUDIO :

  • Diegetic sound : berasal dari sumber saat adengan berlangsung
  • Off screen diegetic : suara dari lokasi adegan namun tidak tampak
  • Sound effect ; kaca pecah, suara desingan mesin sampai suara meledak nya bom, semua itu menggambarkan bahwa adanya mixing sound yang di lakukan membuat efek sound menjadi sangat mengena dan keluar
  • effeck sound menyumbangkan nuansa dramatisir yang sangat besar.
  • backsound lagu country di akhir film merileksasi dan membantu membangun karakter dar film ini.

EDITING :

  • Pemakaian latar layar  dengan format widescreen membuat film ini terlihat eperti film – film layar lebar, namun format layar tampak terlalu kecil sehinga sedikit terlihat aneh
  • Kualitas gambar high definition (HD) memberikan kesan film ini adalah film pendek  mahal kaliber internasional,
  • color correction dan sedikit effeck saat mobil meledak membuat film ini semakin mantap
  • credit tittle dengan back sound lagi country merileksasi penonton yang tegang sehabis

SHORT MOVIE-SIGNS

IDE CERITA  : short movie ini menceritakan tentang kehidupan pegawai kantor yang sangat membosankan , hingga akhirnya dia berkenalan dengan wanita yang letak kantornya berseberangan dengan cara yang unik, dan keunuikan tersebut menjadi hal yang sangat menyenangkan dan membahagiakan.

KONSEP : konsep video ini sangat lah inovatif , tanpa dialog verbal  namun menggunakan tulisan , sapaan berkomunikasi lewat tulisan dengan media secarik kertas, itu adalah point yang  membuat film ini sangat menarik.

Artistik : kehidupan seorang pegawai bisa sangat kita rasakan, karena artistik dan property secara keseluruhan dari film ini sangatlah profesional,

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The Sintagma (dua sekuens bergantian)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)

Pengambilan gambar konvensional (size shoot ):

  • · Long shot à diambil penuh, diberi sedikit space kosong
  • · Medium full shot à ¾ objek : lutut ke atas
  • · Full shot à seluruh badan.
  • · Extreme close up à Spesifik; mata, mulut

motion focus membuat video ini sangat nice jika kita lihat dari anggle dan gambar yang di tampilkan.

AUDIO :

Diegetic sound : berasal dari sumber saat adengan berlangsung· Non diegetic sound : tidak berasal dari sumber saat adengan berlangsung· Off screen diegetic : suara dari lokasi adegan namun tidak tampak

back sound yang sangat tepat membuat suasana gambar menjadi tampak semakin dramatis , meskipun tanpa dialog, unsur dramatisir sangat hidup itu karena back sound yang di gunakan sangat tepat.

EDITING :

  • kulitas rendering yang sangat baik
  • color correction yang sangat baik

SHORT MOVIE-STRANGERS

SINOPSIS : ide cerita tentang adanya perbedaan ras arya jerman, yahudi zionis israil dan bangsa arab, yang ternyata dari dahulu telah ada konflik antara yahudi dan jerman hingga peristiwa yang paling dikenal holocaust,namun perbedaan ras itu seharusnya menciptakan perdamaian seperti dalam video ini bangsa arab dan zionis israil yahudi saling membantu dalam upaya kabur dari para fanatik nazi jerman.

PLOT : suatu kejadian di dalam gerbong kereta bawah tanah

KONSEP : dari semua video yang saya analisa, ini dalah salah satu video yang saya favoritkan, karena pada konsep video tidak menggunakan bahasa verbal namun dengan simbol – simbol yang memberikan suatu pesan yang dapat menstimulus seseorang untuk melakukan suatu hal dan berpikir sesuatu.

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The Sintagma (dua sekuens bergantian)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)

Pergerakan kamera

  • follow to objek
  • panning
  • Zoom (in/out)

Komposisi gambar

  • Medium close-up
  • medium shot
  • extrem close-up
  • loong shot
  • extrem long shot

Audio :

  • Diegetic sound : berasal dari sumber saat adengan berlangsung
  • Off screen diegetic : suara dari lokasi adegan namun tidak tampak

EDITING :

  • Kualitas video rendering yang tidak bagus dan melewati beberapa tahap convert membuat kualitas gambar menjadi menurun
  • Color correction (pewarnaan gambar dalam editing) di sesuaikan dengan adegan dan membuat pesan gambar lebih mudah di mengerti.
  • Pemakaian latar layar  dengan format widescreen

SHORT MOVIE-INSIDE

IDE : film ini berdasarkan ide dari sebuah gangguan psikologis , yang bisa menularkan  ke orang lain.

KONSEP :  dieksplorasi dalam konteks yang lebih luas seperti sistem kesehatan mental.

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The Sintagma (dua sekuens bergantian)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)

Pengambilan gambar konvensional (size shoot ):

  • · Long shot à diambil penuh, diberi sedikit space kosong
  • · Medium full shot à ¾ objek : lutut ke atas
  • · Full shot à seluruh badan.

AUDIO :

  • Diegetic sound : berasal dari sumber saat adengan berlangsung
  • Off screen diegetic : suara dari lokasi adegan namun tidak tampak
  • Sound effect ; kaca pecah, suara desingan mesin sampai suara meledak nya bom, semua itu menggambarkan bahwa adanya mixing sound yang di lakukan membuat efek sound menjadi sangat mengena dan keluar
  • effeck sound menyumbangkan nuansa dramatisir yang sangat besar.
  • backsound lagu country di akhir film merileksasi dan membantu membangun karakter dar film ini.

EDITING :

  • Pemakaian latar layar  dengan format widescreen membuat film ini terlihat eperti film – film layar lebar, namun format layar tampak terlalu kecil sehinga sedikit terlihat aneh
  • Kualitas gambar high definition (HD) memberikan kesan film ini adalah film pendek  mahal kaliber internasional

SHORT MOVIE -LUCKY

TEMA : Survive

PLOT UTAMA : Seorang pria yang terjebak di bagasi mobil yang sedang berjalan menuju tempat di jalan sepi.  cukup beruntung untuk mengatur bebas dan akhirnya menghentikan mobil, namun keberuntngan itu tidak berlangsung lama karena masih ada kesialan lain yang lebih parah.

IDE : Ide dalam film pendek ini adalah ide yang sangat cemerlang di mana ending dari film yang berdurasi 4;36 detik ini sangat tidak di sangka, dan benar- ide yang di gagas untuk packaging short movie.

KONSEP : konsep dari film ini memang benar  – benar sangat di perhitungkan walau tidak ada penjelasan awal kenapa pria tersebut bisa berada di dalam bagasi mobil yang masih berjalan  yang tidak ada pengendaranya.  film ini salah satu film pendek yang membutuhkan biaya yang besar dan memang pantas di sebut film pendek bertaraf  internasional.

ARTISTIK : Dari segi artistik film pendek ini patut di berikan acungan jempol, karena property mobil bergaya  klasik yang di pilih dan setting lokasi dan tempat sangat serasi, di tambah lagi ide packaging saat pria yang terjebak berusaha untuk memecahkan mobil dengan kaca spion semua sangat rasional.

KARAKTER TALENT : Karakter talent yang di gunakan sangat ccok karena memang talent yang di pilih memiliki face dan porsi tubuh yang memungkinkan dan meyakinkan untuk bisa melakukan adegan dalam film ini.

AUDIO :

  • Diegetic sound : berasal dari sumber saat adengan berlangsung
  • Off screen diegetic : suara dari lokasi adegan namun tidak tampak
  • Sound effect ; kaca pecah, suara desingan mesin sampai suara meledak nya bom, semua itu menggambarkan bahwa adanya mixing sound yang di lakukan membuat efek sound menjadi sangat mengena dan keluar
  • effeck sound menyumbangkan nuansa dramatisir yang sangat besar.
  • backsound lagu country di akhir film merileksasi dan membantu membangun karakter dar film ini.

EDITING :

  • Pemakaian latar layar  dengan format widescreen membuat film ini terlihat eperti film – film layar lebar, namun format layar tampak terlalu kecil sehinga sedikit terlihat aneh
  • Kualitas gambar high definition (HD) memberikan kesan film ini adalah film pendek  mahal kaliber internasional,
  • color correction dan sedikit effeck saat mobil meledak membuat film ini semakin mantap
  • credit tittle dengan back sound lagi country merileksasi penonton yang tegang sehabis melihat adegan mobil meledak

SHORT MOVIE-LOVEFIELD

IDE : Pertama kali melihat film pendek ini   sampai menit ke 04;03 saya masih berpikir ini adalah suatu film pembunuhan , namun setelah melihat seorang bayi yang  terselamatkan saya baru sadar bahwa ini adalah film tentang rasa kasih sayang dan kebaikan dari seorang yang di lihat dari segi penampilan  terlihat sangar dan menakutkan, ide basic nya dalah dari jangan melihat seseorang berdaarkan penampilan saja.

KONSEP : Film ini di bangun sangat matang sehingga detail dari setiap adegan menyimbolkan sesuatu kepada penonton dari  simbol tersebut menstimulus kita untuk berpikir bahwa ini adalah film tentang kekerasan dan yang menegangkan, Namun ternyata tidak seperti itu.

ARTISTIK : burung gagak, pisau , ladang suara jeritan dan property lain membuat kita membuka mata, bahwa perlu adanya totalitas untuk membuat suatu karya,termaksuk property dan alat2 lain yang membuat film ini menjadi sangat banyak unsur daramatisir nya.

EDITING :

  • Dip to black – biasanya di gunakan untuk transisi saat pergantian waktu dalam minimal hitungan hari
  • Pemakaian latar layar  dengan format widescreen membuat film ini terlihat seperti film – film layar lebar
  • Seharusnya di lakukan color correction biar nuansa gambar lebih art, credit title dengan backsound yang pas di awal dan akhir, keseluruhan editing simple namun tidak kehilangan nuansa rock nroll nya,,yeaaahhh!!!

AUDIO

  • Diegetic sound : berasal dari sumber saat adengan berlangsung
  • Bleed over : suara yang muncul saat adegan berikutnya atau sebelumnya·
  • Off screen diegetic : suara dari lokasi adegan namun tidak tampak

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The Sintagma (dua sekuens bergantian)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)

Pengambilan gambar konvensional (size shoot ):

  • · Long shot à diambil penuh, diberi sedikit space kosong
  • · Medium full shot à ¾ objek : lutut ke atas
  • · Full shot à seluruh badan.
  • · Extreme close up à Spesifik; mata, mulut

SHORT MOVIE-WRONG SIDE OF THE BED

http://youtu.be/uR_PzFZgsHU

SINOPSIS : Film ini bercerita tentang Mr Average Joe mengalami hari yang sangat sial ketika dia bangun di sisi yang salah tempat tidur. Apakah ia berhasil kembali di sisi kanan hidup atau akan dia akan ditakdirkan untuk menderita nasib buruk untuk sisa hari itu.

KONSEP : Film ini mampu keluar dari kotak “out of the box” pemikiran para sineas, karena film ini menyajikan dua aktivitas yang serupa namun berbeda sisi dan ditampilkan dalam dua layar sekaligus. Di mana dalam penayangannya detik demi detik dua gambar ini memiliki durasi sama dan memiliki kontinuitas

IDE : Ide film ini sangat simple, namun cukup dekat dengan keseharian kita. Di mana kadang kita melakukan sesuatu menggunakan satu dari sisi tubuh kita, dan saat kita menggunakan sisi lainnya kita jadi tidak terbiasa dan berdampak buruk bagi hari kita. Menurut analisis saya, hal menarik dari film ini sehingga menjuarai One Minute Wonder Competition di tahun 2006 adalah “simple ide, big impact”. Biasanya manusia tidak peka dengan hal-hal kecil yang berada di sekitarnya

EDITING :

  • Dip to black – biasanya di gunakan untuk transisi saat pergantian waktu dalam minimal hitungan hari
  • Pemakaian latar layar  dengan format widescreen membuat film ini terlihat seperti film – film layar lebar
  • Seharusnya di lakukan color correction biar nuansa gambar lebih art, credit title dengan backsound yang pas di awal dan akhir, keseluruhan editing simple namun tidak kehilangan nuansa rock nroll nya,,yeaaahhh!!!

AUDIO

  • Diegetic sound : berasal dari sumber saat adengan berlangsung
  • Bleed over : suara yang muncul saat adegan berikutnya atau sebelumnya·
  • Off screen diegetic : suara dari lokasi adegan namun tidak tampak

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The Sintagma (dua sekuens bergantian)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)

Pengambilan gambar konvensional (size shoot ):

  • · Long shot à diambil penuh, diberi sedikit space kosong
  • · Medium full shot à ¾ objek : lutut ke atas
  • · Full shot à seluruh badan.
  • · Extreme close up à Spesifik; mata, mulut

SHORT MOVIE-THE TAILOR

SINOPSIS : Film ini bercerita tentang perjuangan Sang Penjahit yang membuat bendera pesanan seorang mahasiswa untuk demonstrasinya. Dalam proses pembuatan bendera, Sang Penjahit menemukan beberapa halangan. Mulai dari waktu yang sudah larut, mati lampu, dan yang terakhir yang merupakan klimaks dari film ini; air kopi yang tumpah tepat di atas bendera. Kejadian ini mengharuskan si penjahit mencari bahan baru untuk di jahit kembali menjadi sebuah bendera baru yang bersih. Akhirnya Sang Penjahit memutuskan untuk pergi mencari bahan bendera, namun sesampainya di toko tujuan, toko tersebut tutup karena masih terlalu pagi. Sang Penjahit kembali melanjutkan perjalanannya, di tengah jalan ia menemukan bahan berwarna putih yang sedang dijemur, ia hampir mencuri bahan tersebut. Tapi untungnya iman masih melindunginya. Kemudian ia kembali ke rumah dan membuat dari bahan lain yang ia miliki. Selagi ia mengerjakan bendera, si Mahasiswa datang untuk mengambil bendera. Namun karena belum selesai, akhirnya si Mahasiswa mengambil bendera yang tertumpah kopi tadi. Seusai kejadian ini, Sang Penjahit semakin mencintai Bangsa dan Negara Indonesia. Tetapi keadaan berubah setelah ia minum kopi di warung, di sana ia melihat tayangan televisi yang menyiarkan demonstrasi yang dilakukan para mahasiswa. Yang paling penting dari tayangan ini dan cukup membuat kecewa Sang Penjahit adalah bendera yang di injak-injak oleh demonstran.

KARAKTER TALENT : Karakter talent yang di gunakan sangat ccok karena memang talent yang di pilih memiliki face dan porsi tubuh yang memungkinkan dan meyakinkan untuk bisa melakukan adegan dalam film ini.

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The Sintagma (dua sekuens bergantian)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)

Pergerakan kamera

  • follow to objek
  • panning
  • Zoom (in/out)
  • Over Shoulder

Komposisi gambar

  • Medium close-up
  • medium shot
  • extrem close-up
  • loong shot
  • extrem long shot

Audio :

  • Diegetic sound : berasal dari sumber saat adengan berlangsung
  • Off screen diegetic : suara dari lokasi adegan namun tidak tampak

Editing

  • Color correction (pewarnaan gambar dalam editing) di sesuaikan dengan kehidupan nyata dan terlihat sangat natural
  • Pemakaian latar layar  dengan format widescreen.

SHORT MOVIE-OFFSIDE

Offside adalah film pendek kedua dalam trilogi oleh Guy Erez Tadmor & Nattiv mengenai konflik Timur Tengah. Pendek ini adalah bera-up untuk film pendek terakhir mereka Strangers, Offside di shooting di Israel, selama bulan September 2005, di zona keamanan yang memisahkan antara Israel dan Otoritas Palestina.

IDE CERITA  : mengenai konflik timur tengah antara palestina dan israel yang belum selesai, dua orang tentara israel yg sedang asyik mendengarkan siaran radio sepakbola, kedatangan kedua tentara palestine , mereka asyik mendengarkan bersama tapi pada akhirnya tentara israel menembak lebih dulu menyebakan tembak menembak di mulai hingga akhir nya mereka semua tewas.
ide sangat bagus,memberikan pesan moral dan karakteristik dari dua belah pihak bersekutu dapat di lihat dengan jelas.

KONSEP : tidak usah di ragukan lagi Kecermatan dari dua orang  yang saling bersahabat GUYerez tadmor & Nativ , mreka bisa memberikan dan memprodukasi sebuah film pendek yang sangat BAGUS , walau hanya memproduksi film pendek, namun  4 unsur SPESIFIKASI FILM  sema nya sangat di perhatikan , 4 UNSUR SPESIFIKASI FILM ITU ADALAH :

  • SETTING
  • NAMA & LOKASI
  • KONDISI PENCAHAYAAN
  • JENIS PENGAMBILAN GAMBAR

hal itu membuat film – film karya mereka sangat layak untuk di acungi jempol, berdasarkan kepedulian terhadap perdamaian dan gambaran sebuah realita di balut dengan ide yang kreativ membuat film – film mereka selalu mempunyai karakter tersendiri dan salu untuk itu semua

SETTING & LOCATION :
location yang di ambil adalah lokasi perbatasan (zona keamanan) sesuai dengan lokasi dalam film ini, dengan pagar asli dan suasana daerah konflik yang asli tidak di ragukan lagi bahwa hal ini sangat berani dan sangat profesional,

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The Sintagma (dua sekuens bergantian)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)

Pengambilan gambar konvensional (size shoot ):

  • · Long shot à diambil penuh, diberi sedikit space kosong
  • · Medium full shot à ¾ objek : lutut ke atas
  • · Full shot à seluruh badan.

AUDIO :

  • Diegetic sound : berasal dari sumber saat adengan berlangsung
  • Off screen diegetic : suara dari lokasi adegan namun tidak tampak
  • Sound effect ; kaca pecah, suara desingan mesin sampai suara meledak nya bom, semua itu menggambarkan bahwa adanya mixing sound yang di lakukan membuat efek sound menjadi sangat mengena dan keluar
  • effeck sound menyumbangkan nuansa dramatisir yang sangat besar.
  • backsound lagu country di akhir film merileksasi dan membantu membangun karakter dar film ini.

EDITING :

  • Pemakaian latar layar  dengan format widescreen membuat film ini terlihat eperti film – film layar lebar, namun format layar tampak terlalu kecil sehinga sedikit terlihat aneh
  • Kualitas gambar high definition (HD) memberikan kesan film ini adalah film pendek  mahal kaliber internasional,

SHORT MOVIE-BASA BASI PISANG GORENG

TEMA : Human resource, culture,&  Nature

IDE CERITA : Ide cerita dari film Basa – Basi pisang goreng adalah suatu ide yang  sangat brillian  yang di angkat berdasarkan culture dari suku jawa, indonesia. di mana adat gotong royong masyarakat pedesaan masih sangat lekat, selain itu suku jawa di kenal sebagi suku yang sangat santun dalam berikap dan sangat banyak basa- basi nya.

KONSEP : Konsep dari film ini mengangkat cerita ringan yang di angkat menjadi tontonan menyenangkan, dengan suatu adegan obrolan ringan yang di tawarkan menjadi tontonan yang menyenangkan

ARTISTIK :  Menonton film ini membawa kita bertamasya ke lingkungan pedesaan yang hangat dan sangat bersahabat , property dari mulai rumah sampai alas kaki semua di pikirkan, belum lagi setting lokasi dan pembangunan karakter masing2 talent sangat rasional dan mudah untuk di cerna,hal ini adalah peran besar dari artistik yang membuat cerita sederhana menjadi tontonan yang sangat menyenangkan dan tampak begitu nyata

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The Sintagma (dua sekuens bergantian)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)

Pengambilan gambar konvensional (size shoot ):

  • · Long shot à diambil penuh, diberi sedikit space kosong
  • · Medium full shot à ¾ objek : lutut ke atas
  • · Full shot à seluruh badan.
  • · Extreme close up à Spesifik; mata, mulut

AUDIO

· Diegetic sound : berasal dari sumber saat adengan berlangsung

· Off screen diegetic : suara dari lokasi adegan namun tidak tampak

EDITING

  • Kualitas video rendering yang cukup bagus,
  • Color correction (pewarnaan gambar dalam editing) di sesuaikan dengan kehidupan nyata dan terlihat sangat natural
  • Pemakaian latar layar  dengan format widescreen membuat film ini terlihat eperti film – film layar lebar

SHORT MOVIE-SURAT DARI IBU

sinopsis : cerita ini adalah ilustrasi dari sebuah surat dari ibu kepada anak – anak nya yang di baca setelah mereka mudik lebaran ke rumah ibu dan ternyata sang ibu  telah tiada ,mereka  hanya menemukan sebuah surat berisi curahan hati seorang ibu.

konsep : flashback, dan  ilustrasi dalam bentuk visual yang sesuai dengan surat yang sedang di baca.

setting : mayarakat desa,  muslim  melayu  antara 1980 sampai  2008.

sinopsis : cerita ini adalah ilustrasi dari sebuah surat dari ibu kepada anak – anak nya yang di baca setelah mereka mudik lebaran ke rumah ibu dan ternyata sang ibu  telah tiada ,mereka  hanya menemukan sebuah surat berisi curahan hati seorang ibu.

Karakter talent :

  • seorang ibu yang tinggal di desa dan 2 orang anak. (Sabar  Agamais & penyayang)
  • karakter anak perempuan seorang dokter yang sibuk (ambisi & smart)
  • dan anak lelaki photographer yang sibuk. (santai & kreatif)

Pemilihan latar  dan setting di dasari   masyarakat muslim melayu, yang dominan di negara malaysia, film ini adalah betuk kerja sama panti asuhan dengan kerajaan malaysia, maka pemilihan ide dan pesan yang di sampaikan pun berupa himbauan untuk menghargai orang tua, karena sebagian masyarakat banyak yang kehilangan orang tua lebih dulu, bahkan tidak mempunyai orang tua.

Artistik mempunyai peran penting dalam film ini, terlihat bagaimana keluarga muslim melayu di sebuah desa kecil bisa sangat kita rasakan, pada adegan illustrasi kedua anak berkumpul dengan sang ibu mengajarkan anak2 nya, lalu lewat lah sebuah kucing yang menggambarkan sebuah hunian yang sederhana, dan adegan illustrasi  sang ibu yang menjadi dokter mengobati luka anaknya menggunakan kain yg di robek  padahal kain tersebut sedang di pakainya.  selain itu juga mengambarkan kesuksean anak – anak nya emak pada  shoot awal film di dengan dua mobil mewah. dan yang paling mengesankan adalah bagaimana illustrasi corong dan gambar keluarga yang menggambarkan kedua anak emak yang memiliki cita-cita berbeda. corong mengilustrasikan cita – cita  menjadi dokter dan gambar mengilustrasikan cita menjadi photographer.

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The Sintagma (dua sekuens bergantian)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)

Pengambilan gambar konvensional (size shoot ):

  • · Long shot à diambil penuh, diberi sedikit space kosong
  • · Medium full shot à ¾ objek : lutut ke atas
  • · Full shot à seluruh badan.
  • · Extreme close up à Spesifik; mata, mulut

AUDIO :

  • Voice over : dari narator, tidak menggerakkan bibir
  • Filter slight : adegan percakapan telpon
  • Narration : Off screen narrator à  (tidak terlihat)
  • Non diegetic sound : tidak berasal dari sumber saat adengan berlangsung
  • Back sound : lagu malaysia

Lighting : komposisi pencahayan yang dinamis di padu dengan efek hitam putih, menimbulkan efek flashback . beberapa pencahayaan dalam adegan khusus sengaja di dekatkan & perlihatkan ke jendela Membuat timbul nuansa pencahayaan yang alami.

EDITING :

  • Kualitas video rendering yang cukup bagus, namun melewati beberapa tahap convert membuat kualitas gambar menjadi menurun .
  • Color correction (pewarnaan gambar dalam editing) di sesuaikan dengan adegan dan membuat pesan gambar lebih mudah di mengerti.
  • Pemakaian latar layar  dengan format widescreen membuat film ini terlihat eperti film – film layar lebar
  • Credit title pada akhir gambar  dengan background emak dan kedua anak nya sedang bermain di tanah lapang sangat terlihat natural dan elegan.

SHORT MOVIE-UNTUK SEBUAH HAMBURGER

Ide Cerita : Ingin makan hamburger

Sinopsis : Suatu hari anak penjual koran melihat brosur tentang hamburger dan anak ini sangat menginginkan memakan hamburger yang dia lihat. saat dia menjajakan koran yang dia jual di jalan dia menemukan dompet seorang bapak dan sempet melihat isi dari dompet tersebut dan ingin di belikannya hamburger dari uang tersebut, tapi karena dia ingin sebuah kejujuran dari kepolosan seorang anak akhirnya dia mengembalikan dompet tersebut dan di kasih inbalan dengan hamburger itu.

konsep : kejujuran lebih penting untuk mendapatkan sesuatu yang halal dan Tuhan akan mengabulkan doa setiap hambaNya yang jujur.

Setting : Jalan raya,rumah kumuh

Karakter Pemain : Penumpang yang sabar menunggu bis.

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The Sintagma (dua sekuens bergantian)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)
  • Sequen (potongan gambar yang berkaitan)

Pengambilan gambar konvensional (size shoot ):

  • · Long shot  diambil penuh, diberi sedikit space kosong
  • · Medium full shot  ¾ objek
  • · Full shot seluruh badan.
  • · Extreme close up Spesifik; mata, mulut, tangan, wajah

Gerakan Kamera:

  • Follow
  • feding
  • Pen left
  • clope up
  • stay

Audio :

  • Voice over : dari narator, tidak menggerakkan bibir
  • Diegetic sound : berasal dari sumber saat adengan berlangsung
  • Non diegetic sound : tidak berasal dari sumber saat adengan berlangsung
  • Backsound : Instrumant

Lighting :

  • Pencahayaan yang dilakukan dengan alami atau natural
  • pencahayaan tetap menggunakan lighting yang rendah

Editing :

  • Proses editing di sini cukup bagus dan cukup menghasilkan gambar yang menarik.
  • Kualitas video rendering kurang bagus, karena melewati beberapa tahap membuat kualitas gambar menjadi kurang bagus untuk di saksikan .
  • Perpindahan gambar ( cut to cut ) sangat baik

SHORT MOVIE-URGENT

SINOPSIS  : Menceritakan sebuah perjanjian seperti halnya seorang mafia yang butuh akan suatu barang dan di kasih batas waktu untuk menaympaiknannya, tidak boleh lewat dari batas waktu yang di tentukan apabila lebih dari batas waktu tersebut maka dia akan mati, dan ternyata yang di bawanya hanyalah sebuah tusuk gigi.

IDE CERITA : Menceritakan sebuah mafia yang menuntut sebuah barang segera di kirim.

PLOT :  Bercerita tentang permasalahan gangster

KONSEP : konsep dari film ini menceritakan sebuah kehidupan para gangster yang merasa hebat serta merasa lebih kuat.

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)

Pengambilan gambar konvensional (size shoot ):

  • · Long shot  diambil penuh, diberi sedikit space kosong
  • · Medium full shot  ¾ objek : lutut ke atas
  • · Full shot  seluruh badan.
  • .Tracking yang bagus tidak goyang.
  • .knee shoot yang pas.

AUDIO :

  • Off screen Filter slight : suara adegan percakapan telpon tidak nampak
  • Diegetic sound : tidak berasal dari sumber saat adengan berlangsung

EDITING ;

  • Pemakaian latar layar  dengan format widescreen membuat film ini terlihat eperti film – film layar lebar.
  • Warna yang cukup membuat kesan seram dan sangar.

SHORT MOVIE-MY SCHOOL MY HOME

Produksi : UNICEF

SINOPSIS  : Film ini menceritakan sebuah kisah nyata dari para anak-anak sekolah yang mengalami kurangnya biaya dan perhatian pemerintah kita, banyak anak yang terlantar dan tidak bias meneruskan sekolah lantaran biaya ekonomi yang tidak mendukung.

IDE CERITA : Menceritakan sebuah anak-anak yang putus sekolah lantaran biaya ekonomi yang kurang mendukung serta kurangnya perhatian pemerintah yang tidak ada.

PLOT :  Bercerita tentang permasalahan ekonomi masyarakat bawah.

KONSEP : konsep dari film ini menceritakan sebuah kehidupan para masyarakat yang kurang mampu dalam ekonomi keluarga sehingga tidak dapat menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang yang lebih baik.

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)

Pengambilan gambar konvensional (size shoot ):

  • · Long shot  diambil penuh, diberi sedikit space kosong
  • · Medium full shot  ¾ objek : lutut ke atas
  • · Full shot  seluruh badan.
  • .Tracking yang bagus tidak goyang.
  • .knee shoot yang pas.

AUDIO :

  • Off screen Filter slight : suara adegan percakapan telpon tidak nampak
  • Diegetic sound : tidak berasal dari sumber saat adengan berlangsung

EDITING ;

  • Pemakaian latar layar  dengan format widescreen membuat film ini terlihat eperti film – film layar lebar.
  • Warna yang cukup membuat kesan seram dan sangar.

SHORT MOVIE-CERITA SINGKAT

Ide Cerita       : ide dalam film ini adalah mengangkat tentang kebahagian keluarga kelak memberikan motivasi tersendiri dalam hidup, dengan di kemasan secara dramatisasi, memberikan tontonan ini seperti kehidupan nyata.

konsep :  konsep video ini sedikit monoton mungkin di karna dari kekuatan talant yang kaku, turunnya kualitas gambar yang menjadikan film bosan untuk di tonton.

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The Sintagma (dua sekuens bergantian)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)

Pengambilan gambar konvensional (size shoot ):

  • · Long shot à diambil penuh, diberi sedikit space kosong
  • · Medium full shot à ¾ objek : lutut ke atas
  • · Full shot à seluruh badan.
  • · Extreme close up à Spesifik; mata, mulut

AUDIO :

  • Voice over : dari narator, tidak menggerakkan bibir
  • Narration : Off screen narrator à  (tidak terlihat)
  • Non diegetic sound : tidak berasal dari sumber saat adengan berlangsung

EDITING :

  • kualitas gambar yang menurut ketika render
  • kurang pencahayaan

SHORT MOVIE-NGETENI BIS

Ide Cerita : Menunggu bis

Sinopsis : Suatu tempat yang fungsinya untuk menunggu bis dan terdapat orang-orang yang menjajakan barang dagangannya.seorang sedang menunggu bis dan di tawarkannya koran dan gorengan oleh pedagang yang sedang berjualan di halte tersebut dan tidak hanya pedagang pengamen pun ada di tempat tersebut. ternyata pada saat bis itu datang si penumpan,pengamen dan tukang koran berebutan untuk naik bis, karena berebut naik bis itu pun langsung berjalan meninggalkan para penumpangnya.

konsep : bersabarlah dan antri lebih baik.

Setting : Halte bis

Karakter Pemain : Penumpang yang sabar menunggu bis.

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The Sintagma (dua sekuens bergantian)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)

Pengambilan gambar konvensional (size shoot ):

  • · Long shot  diambil penuh, diberi sedikit space kosong
  • · Medium full shot  ¾ objek
  • · Full shot seluruh badan.
  • · Extreme close up Spesifik; mata, mulut, tangan, wajah

Gerakan Kamera:

  • Follow
  • feding
  • Pen left
  • stay

Audio :

  • Voice over : dari narator, tidak menggerakkan bibir
  • Diegetic sound : berasal dari sumber saat adengan berlangsung
  • Non diegetic sound : tidak berasal dari sumber saat adengan berlangsung

Lighting :

  • Pencahayaan yang dilakukan dengan alami atau natural

Editing :

  • Proses editing di sini cukup bagus dan cukup menghasilkan gambar yang menarik.
  • Kualitas video rendering kurang bagus, karena melewati beberapa tahap membuat kualitas gambar menjadi kurang bagus untuk di saksikan .
  • Perpindahan gambar ( cut to cut ) sangat baik dan sedikit jumping.
  • Editan untuk menggambarkan pintu bis cukup kretif tapi sayang kenapa bis itu jalannya tidak stabil.

SHORT MOVIE-SATU JAM UNTUK SAHABAT

Ide Cerita : – Persahabatan –

Sinopsis : film ini menceritakan tentang ujian tengah semester membuat dan membacakan puisi.sewaktu SMA dulu merupakan moment berharga.hingga saat ini kami bersahabt merasakan disayang dan di perhatikan oleh teman sangat jarang sekali terjadi moment satu jam saja membuat kami menemukannya

Konsep film: pendek satu jam saja berdurasi 4:45 menit,konsepnya sangat menarik dan sederhana sekali,walau bahasa visualnya susah di mengerti.

Setting : zaman dulu

Karakter Pemain :

  • Banyak segi artistik yang saya sukai dari film.pencahyaannya kurang bagus dan setting sperti pengambilan gambar adegan awal cerita dan akhir cerita,selalu ada ada catatan yang mengingatkan.

Jenis Pengambilan gambar  dalam film ini

  • The deskriptif Sintagma (urutan menggambarkan satu saat).
  • The bracketing syntagm (montage of brief shots)
  • The Sintagma (dua sekuens bergantian)
  • The paralel Sintagma (montase dari motif)

Pengambilan gambar konvensional (size shoot ):

  • · Long shot  diambil penuh, diberi sedikit space kosong
  • · Medium full shot  ¾ objek
  • · Full shot seluruh badan.
  • · Extreme close up Spesifik; mata, mulut, tangan, wajah.

Audio :

  • Voice over : dari narator, tidak menggerakkan bibir
  • Diegetic sound : berasal dari sumber saat adengan berlangsung
  • Non diegetic sound : tidak berasal dari sumber saat adengan berlangsung

Lighting :

  • Pencahayaan yang di lakukan dengan menggunakan cahaya alami tapi di kemas dengan efek model tempo dulu.

Editing :

  • Proses editing di sini sangat bagus dan cukup menghasilkan gambar yang menarik.
  • Kualitas video rendering kurang bagus, mungkin karena melewati beberapa tahap convert membuat kualitas gambar menjadi menurun dan kurang jelas untuk di saksikan .
  • Pembukaan dari film pendek ini kurang menarik karena hanya menggunakan efek biasa.
  • Perpindahan gambar ( cut to cut ) sangat baik dan sedikit jumping nya

 

Hello world!

•March 1, 2011 • 1 Comment

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!